Hasil panen raya padi di Kabupaten Merauke, Papua melampaui target alias surplus. Hal ini disaksikan langsung Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
“Dari total produksi 197.760 Ton tapi yang dibutuhkan hanya 78.375 Ton sehingga surplus 119.385 Ton,” kata Abdul Halim saat mengikuti panen raya Kampung Telagasari, Distrik Kurik, Merauke, Senin (12/12/2022).
Ia mengatakan, hasil panen ini menjadi salah satu bukti manfaat adanya Program Transmigrasi. Pasalnya, para transmigran bersama warga asli Merauke bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat setempat.
Tal hanya itu saja, rencananya, seluruh kebutuhan beras di Indonesia Timur akan disuplai dari Merauke.
“Ini menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menjadikannya lumbung pangan nasional, sebuah agenda yang dicetuskan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015 silam,” ujar Mendes.
Kendati hasil panen melimpah, namun menurut pemerintah Merauke ada sedikit kendala dalam pengelolaan hasil panen di daerah tersebut yang harus dibenahi. Diantaranya adalah penggunaan teknologi pertanian yang belum maksimal.
“Nah ada masalah yang disampaikan pemerintah Kabupaten Merauke misalnya tingkat kehilangan hasil pertanian masih tinggi, penggunaan teknologi pascapanen yang belum proporsional, rendahnya mutu hasil panen, dan belum ada standarisasi hasil pertanian,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Halim ini.
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke Riduwan turut mengapresiasi pemerintah dalam mengawal pembangunan secara merata melalui transmigrasi. Ia juga mengaku percaya dengan pemerintah, bahwa permasalahan-permasalahan terkait pertanian akan segera teratasi.
“Di Kabupaten Merauke semua suku ada disini. Indonesia mini maka dengan keberadaan itu menjadi kekuatan kita untuk membangun lebih sejahtera dan maju lagi. Juga menjawab masalah-masalah yang masih terjadi,” pungkas Riduwan.