Ribuan Ternak Sembuh dari Wabah PMK di Aceh Utara

203

Menjelang Idul Adha 1443 H. puluhan ribu hewan ternak di berbagai daerah daerah di Indonesia terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kabar baiknya, benagsur-angsur hewan ternak yang terindikasi menderita PMK mulai mebaik. Seperti yang dilaporkan oleh Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnakeswan) Kabupaten Aceh Utara yang menyatakan sebanyak 1.969 dari jumlah populasi 6.675 hewan ternak yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dinyatakan sembuh dari wabah tersebut.

Sekretaris Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara, Muzakir mengatakan, berdasarkan rekap data kasus suspect PMK di Aceh Utara 1.969 hewan ternak yang dinyatakan sembuh itu tersebut terdiri dari 1.781 sapi dan 188 kerbau. Lalu, “Ada dua hewan ternak yang terdiri dari satu sapi dan satu kerbau dipotong secara paksa,” kata Muzakir.

Hewan ternak yang dipotong paksa tersebut dikarenakan sudah sakit parah dan kritis, kemudian terlambat dilaporkan kepada pihak petugas, sehingga para peternak beranggapan daripada mati, lebih baik diambil dagingnya (dipotong).

Muzakir menjelaskan, daging hewan ternak yang terindikasi PMK tersebut dapat dikonsumsi oleh masyarakat, dengan catatan harus dimasak secara sempurna dan organ yang terinfeksi untuk tidak digunakan.

Adapun jumlah hewan ternak yang mati akibat dari PMK berjumlah 30 ekor, yang terdiri dari 21 ekor sapi dan sembilan ekor jenis kerbau. Sementara daerah populasi terbanyak yang terindikasi PMK adalah di Kecamatan Tanah Jambo Aye, mencapai 1.471 ternak dan di Kecamatan Cot Girek sebanyak 1.593.

Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara  terus berupaya untuk sesegara mungkin menanggulangi PMK ini. Upaya yang dilakukan itu diantaranya, dengan terus memonitor di lapangan, melakukan sosialisasi untuk pencegahan, memberikan ramuan obat tradisional ataupun herbal, dan juga memisahkan hewan ternak antara yang terindikasi dan masih sehat.

Berita Lainnya  Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari

Secara psikologis wabah PMK ini akan berpengaruh kepada hewan qurban. Kemungkinan, berdasarkan prediksi akan terjadi penurunan jumlah hewan yang dipotong khususnya untuk qurban tahun ini. Harapannya wabah PMK ini segera dapat diselesaikan, dan semua stakeholder harus terlibat, baik itu dari pimpinan level tinggi hingga seluruh jajaran di bawahnya. Untuk hewan yang sehat akan kita berikan vaksinasi dan hewan yang sakit segara diobati,” pungkas Muzakir.