Kondisi kerusakan hutan dan pola budi daya masyarakat dikawasan hulu yang sudah tidak mengindahkan tatanan konservasi merupakan ancaman bencana yang sangat besar dimasa yang akan datang salah satunya adalah bencana banjir bandang, hal ini terjadi karena kurangnya daya tangkap air akibat pengundulan hutan yang semakin marak di wilayah kabupaten garut selatan. Disamping pemahaman masyarakat yang masih banyak sekali yang tinggal di sempadan sungai karena bibir sungai sanggat dekat dengan permukiman, banjir bandang garut selatan pernah terjadi juga pada tahun 2011 begitu disampaikan oleh tokoh masyarakat dari kecamatan cibalong pak otang yang dulunya juga menjabat sebagai kepala sekolah dasar di kabupaten garut.

Komunitas MATAHATI melakukan rangkaian kegiatan bakti sosial ke kabupaten garut selatan pada hari minggu tanggal 18 oktober 2020 kepada masyarakat yang terdapak lansung terhadap bencana banjir bandang, program tanggap bencana merupakan kalender kegiatan yang dilakukan ketika diwilayah jawa barat terjadi bencana alam banjir bandang di kacamatan pamengpeuk, cikelet, cibalong, pada waktu banjir bandang dikota garut tahun 2016 komunitas MATAHATI juga melakukan kegiatan bakti sosial dengan melihat titik lokasi banjir dan kunjungan ke posko banjir untuk memberikan bantuan bagian dari meringankan beban penderitaan masyarakat pasca banjir bandang. Komunitas matahati melakukan pengalangan dana dari para dermawan yang menitipkan infaq dan sedekahnya kapada kami untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang demikian kata IBU RIKA GUNARDI Ketika memberikan sambutan singkatnya. Dalam kunjungannya menyampaikan komunitas MATAHATI mempunyai program yang terstruktur dan terukur diantaranya, donor darah rutin, sentuh dhuafa, santunan yatim, dan tanggap bencana. Ditengah pandemi covid 19 yang belum selesai saat ini diseluruh dunia, tentunya protokol kesehatan tetap kita lakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan covid 19 di tiga titik lokasi di Kampung segleng RW 08 Desa Paas, Kampung Leuwisimar RW 15 Desa Mandala Kasih di Kecamatan Pamengpeuk.

Dalam kunjungan kepada masyarakat yang terdampak banjir juga komunitas memberikan edukasi wawasan tentang menjaga kebersihan agar tidak membuang sampah ke sungai, hal ini penting dilakukan supaya masyarakat faham bahwa sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat di kabupaten garut, baik untuk pertanian, perikanan, dan peternakan. Titik lokasi kunjungan dilakukan dengan dipandu dari relawan BPDB kabupaten garut yang dikenal dengan nama mang IPI. Masyarakat yang terdampak banjir sangat membutuhkan uluran tanggan dari para dermawan, dengan bantuan yang diterima itu bisa meringankan beban mereka dimasa pasca banjir dan pandemi covid 19 saat ini, Adapun bantuan yang kami berikan berupa kebutuhan sembako ada beras, mie instant, selimut, baju layak pakai, karpet plastik. Diwilayah kecamatan Cibalong yang merupakan bagian dari wilayah garut selatan kami diterima oleh komunitas YPMS ( Yayasan Peduli Masyarakat Selatan ) yang mengkoordinir bantuan untuk didistribusikan kepada masyarakat penerima manfaat pasca banjir bandang di Desa Sagara Kecamatan Cibalong, saat serah terima bantuan dari komunitas MATAHATI kepada ketua YPMS bapak Rustiawan menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan karena bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak banjir bandang. Semoga dengan kejadian banjir bandang ini masyarakat tersadar untuk menjaga alam agar banjir bandang seperti ini bisa diwaspadai dan diantispasi dari masyarakat untuk masyarakat demikian disampaikan oleh sekretaris MATAHATI bapak Anang Magfur dalam pesan singkatnya.