Wanita Tangguh Di Tengah Bencana ke Bencana

646
Wanita Tangguh Di Tengah Bencana ke Bencana

Sosok Wanita tangguh Siti Maryam (sapaan akrab Maryam) hampir tujuh tahun mendampingi Aksi Cepat Tanggap ( ACT)  dalam tim Disaster Emergency Response ( DER) sebagai relawan kebencanaan.

Dia adalah Maryam mengatakan tergabung dalam tim Disaster Emergency Response ( DER) di ACT merupakan panggilan dari hatiya membantu sesama sudah tertanam dalam dirinya. Wanita asal Sukabumi ini berprinsip, membantu sesama tidak hanya lewat bantuan materi saja, tetapi juga bisa dilakukan dengan tenaga, ide, pikiran, dan apa saja selama dapat meringankan kesusahan sesama manusia, Ucapnya Maryam”

Citra tangguh disematkan sangatlah pantas  kepada Maryam. Fisik dan mentalnya pun dikenal kuat. “Saya juga ada rasa takut. Tapi, ketakutan saya adalah bukan mengevakuasi mayat, justru saya takut tidak dapat membantu sesama. Bagi saya tugas kemanusiaan adalah kehormatan,Semenjak menjadi relawan dirinya semakin  lebih bermakna, berbagai pengalaman bernilai pun ia rasakan,”ungkapnya”

Maryam menceritakan kepada awak media  Salah satu pengalaman tidak terlupakan diakui Maryam saat bertemu dengan preman saat menjadi relawan dalam bencana gempa Lombok,bertemu dengan para preman pun tergerak hatinya untuk menjadi relawan membantu logistik. salah seorang preman, mengatakan diri terinspirasi oleh sosok dirinay dan langsung memilih menjadi relawan serta meninggalkan kehidupan preman, ” ucapnya”

Selain bersama para preman di Lombok, pengalaman yang masih terus  teringat yakni ketika bertugas menjadi tim SAR gabungan evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air, tidak hanya membuat ia terharu, tugasnya cukup berat karena Tim SAR menjadi harapan banyak orang. “Tugas kami adalah menemukan jenazah korban. Saat itu ada keluarga-keluarga korban yang sudah menunggu,” ungkap ibu dua anak itu.

Sosok Wanita tangguh Siti Maryam (sapaan akrab Maryam) hampir tujuh tahun mendampingi Aksi Cepat Tanggap ( ACT) dalam tim Disaster Emergency Response ( DER) sebagai relawan kebencanaan

Memanfaatkan berkah kekuatan fisik dan mental yang Allah berikan, ia teguh untuk terus mengabdi menjadi relawan. Sebagai relawan yang lebih banyak terjun di lokasi bencana, Siti Maryam telah memiliki bekal ilmu penyelamatan di air atau water rescue bersertifikat, memanjat, juga bela diri. Ia pun pernah menjadi satuan pengaman di sebuah perusahaan di Jawa Barat selama tujuh tahun. “Waktu itu di perusahaan membutuhkan security wanita, tesnya banyak, fisik, sejarah, saya juga punya kemampuan karate,” lanjutnya.

Berita Lainnya  Komitmen Belanja PDN Capai Lebih dari Rp 994 Triliun

Dukungan orang tua dan anak-anak adalah semangat terbesar Maryam saat tugas ke lokasi-lokasi bencana. Selain bertugas di ranah kebencanaan, Maryam mencari nafkah dengan berjualan daring. Sesekali Maryam juga membantu tim Mobile Social Rescue  ACT dalam mendampingi pasien pra sejahtera yang membutuhkan bantuan medis. “Sebisa mungkin kita membantu. Jalani hidup seperti air mengalir. Begitulah rezeki relawan, jangan takut tidak makan bila menjadi relawan,” pungkas Maryam”. (RMP)