Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada akhir 2020. Pembangunan bendungan merupakan bagian dari rencana induk (master plan) pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta sebagai bentuk komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.
“Saat ini progres pembangunan Bendungan Ciawi sudah 45% dan akan diselesaikan akhir tahun ini atau Desember 2020,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Progres konstruksi bendungan lebih cepat dari rencana sebesar 38,9%. Pembangunannya saat ini meliputi pekerjaan bendungan utama (galian tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, timbunan main cofferdam), bangunan pelimpah (proses pembebasan lahan, clearing dan grubbing, penggalian tebing spillway), hidromekanikal (pengadaan maintenance gate), pembangunan fasilitas umum, clearing area lahan, dan bottom outlet (galian bottom outlet, pengecoran, pengalihan anak sungai, pekerjaan jalan OP).
Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT. Sacna. Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016 dijadwalkan selesai awal 2021, namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2020.
Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39.40 hektar dengan biaya pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar. Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.Terselesaikannya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3 per detik.
Di wilayah hulu, selain Bendungan Ciawi juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektar dan saat ini progresnya telah mendekati 40 persen. Sementara di hilir Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung, BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi debit banjir di Pintu Air Manggarai diperkirakan menjadi 570 m3/detik.