Kontribusi Kecil, Namun Banyak Menyerap Tenaga Kerja

488
Kontribusi Kecil, Namun Banyak Menyerap Tenaga Kerja

Indonesia pernah disebut sebagai salah satu negara agraris terkemuka di dunia. Disebut demikian karena memang pertanian memberikan kontribusi yang besar terhadqap pertumbuan ekonomi nasional. Saat ini apakah sebutan atau julukan itu masih relevan. Seperti yang diampikan oleh Perencanaan Makro dan Analisis  Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng (30/9).  Menurutnya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi nasional masih tergolong kecil. Namun demikian, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja, sehingga sehingga pertanian masih sangat penting untuk menjaga momentum target pembangunan.

Eka Chandra mempertanyakan,  apakah pertanian bisa menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, jika kontribusinya ternyata hanya 12% terhadap pertumbuhan ekonomi. “Tapi sektor ini punya tenaga kerja yang sangat banyak,” katanya.  Oleh kerena itu pertanian harus tetap di jaga. Jika momentum ekonomi tak terjaga, menurut Eka, maka pengangguran dan kemiskinan akan meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bangsa yang naik pun akan percuma apabila pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat lebih besar.

Ke depan, pemerintah harus tetap memperkuat pertanian, baik dari sisi intensifikasi maupun ekstensifikasi. Intinya bagaimana pertanian bisa digunakan untuj memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan petani. Bappenas saat ini memiliki ini memiliki tiga skenario untuk rata-rata pertumbuhan ekonomi, yakni di angka 6 persen, 5,7 persen, dan 5,4 persen. Semoga di angka pertumbuhan tersebut, pemerintah masih bisa menjaga sektor pertanian sebagai salah satu penyerap tenaga kerja yang cukup besar, khususnya di dearah pedesaan.

Berita Lainnya  Pengoperasian Pelabuhan Patimban: Jangan Sampai Menggangu Mekanisme Pasar