Desa Wonomarto, Penggerak Desa Emas Indonesia

1021
Desa Wonomarto, Penggerak Desa Emas Indonesia

Upaya pemerintah mewujudkan Desa Sejahtera dan Mandiri merupakan strategi membangun ekonomi pinggiran yang memungkinkan warga desa dan kelompok masyarakat miskin di desa memperoleh apa yang mereka inginkan dan perlukan bagi dirinya maupun keluarganya. Strategi ini merupakan upaya untuk menolong mereka yang mencari dan menggantungkan kehidupan di desa untuk memperoleh lebih banyak manfaat dari hasil pembangunan.

Pengembangan model Desa Sejahtera Mandiri merupakan arah kebijakan dari program Nawa Cita (3) yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Desa Wonomarto merupakan salah satu Desa yang secara nyata mewujudkan program Desa Sejahtera dan Mandiri tersebut dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam yang dimilikinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Desa Wonomarto merupakan salah satu Desa yang secara nyata mewujudkan program Desa Sejahtera dan Mandiri

Desa yang berjarak tempuh sekitar sepuluh kilometer dari pusat kota kecamatan dan 111 kilometer dari Kota Bandar Lampung ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung.

Dengan bermodalkan UU Desa sebagai instrumen hukum dan dengan adanya dukungan dari masyarakat serta kucuran dana desa maka Waskito Yusika sebagai Kepala Desa melakukan gebrakan untuk membangun desa guna mencapai kesejahteraan masyarakat dan kemandirian desa.

Hal pertama yang dilakukannya adalah dengan musyawarah untuk menggali potensi wilayah, permasalahan serta kebutuhan yang dirasakan masyarakat Desa dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa). Maka prioritas pertama terpilih adalah reklamasi Bendungan air seluas 2 Ha. Bendungan ini semula difungsikan untuk mengairi sawah seluas hampir 500 Ha. Namun sudah cukup lama potensinya untuk mengairi persawahan menurun diakibatkan rumput tebal yang menutupi sebagian bendungan tersebut.

Dengan bergotong-royong maka reklamasi bendunganpun selesai dilakukan. Selanjutnya dengan menggunakan dana desa maka dibangun sarana untuk wisata di area bendungan tersebut seperti; restoran di  atas air, gazebo-gazebo, perahu wisata, bebek-bebekan, dermaga serta jalan menuju pinggiran bendungan. Kolam pemancingan dan kios-kios jajanan juga  dibangun sebagai penunjang. Dan masih banyak program kedepan yang akan diwujudkan untuk melengkapi wisata bendungan yang bernama“Wahana Taman Tirta Shinta”ini, diantaranya; tempat parkir, kios yang permanen, toilet dan mushola yang layak dll.

Berita Lainnya  Urai Keterisolasian Kawasan Perbatasan Negara, Pembangunan Jalan Pararel Perbatasan di Kalimantan Ditargetkan Fungsional 2024

Kerja keras tersebut membuahkan hasil yang manis dengan terwujudnya Wisata Bendungan Wahana Taman Tirta Shinta menjadi wisata andalan di Wilayah lampung Utara dan sekitarnya. Hal ini tentu saja  mendorong terciptanya lapangan kerja, lapangan berusaha dan meningkatkan PAD dan ekonomi masyarakat Desa Wonomarto.

Bahkan kini Desa Wonomarto telah mempunyai BUMDes yang bernama Swadesa Artha Mandiri. Dan menjadi desa Binaan Yayasan Gerakan Desa Emas Indonesia ,Universitas Bandar Lampung (UBL) Serta Universitas Negri Lampung (UNILA). BUMDes yang di dirikan pada tanggal 28 April 2016 terbilang masih baru dan sedang merintis usaha untuk kesejahteraan Masyarakat Desa. Namun BUMDes Swadesa Artha Mandiri telah membawa nama Harum Kabupaten Lampung Utara di tingkat provinsi sebagai JUARA I Lomba Bumdes dan Juara II Se Propinsi Lampung dan Ditingkat Nasional menjadi salah Satu Desa penggerak Gerakan Desa Emas Indonesia.